Minggu, 14 September 2008

Sastra

Perkembangan Sastra di Indonesia

Ketika kita membahas masalah perkembangan sastra Indonesia, bayangan kita seringkali tertuju pada angkatan-angkatan sastra Indonesia, seperti angkatan 1920-an atau disebut juga angkatan Balai Pustaka; angkatan 1933, yang disebut juga angkatan Pujangga Baru; angkatan 1945 yang disebut angkatan Pendobrak, dan angakatn 1966 atau disebut juga angkatan Orde Lama.

Angkatan 1920-an identik dengan novel Marah Rusli berjudul Siti Nurbaya; angkatan 1933 dengan tokoh sastrawannya Sutan Takdir Alisahbana (dalam bidang prosa) dan Amir Hamzah (bidang puisi). Angjatan 1945 dengan tokoh sentralnya, Chairil Anwar dengan puisi-puisinya yang sangat monumental berjudul Aku. Angkatan 1966 dengan tokoh centralnya Dr. Taufik Ismail dengan kumpulan puisinya berjudul Tirani dan Benteng.

Pembagian angkatan seperti itu dikemukakan oleh Hans Bague Jassin (H.B. Jassin), seorang ahli sastra Indonesia yang sering disebut-sebut sebagai Paus Sastra Indonesia. Tentu boleh-boleh saja kita setuju dengan pembagian seperti itu, apalagi memang kepakaran H.B. Jassin dalam mengapresiasi sastra Indonesia cukup mumpuni. Tetapi yang lebih penting kita ketahui adalah bahwa sastra Indonesia dari masa ke masa mengalami perkembangan.

Menarik untuk diperhatikan bahwa perkembangan sastra Indonesia berbanding lurus dengan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan formal, dimulai tahun 1900-an, yaitu ketika penjajah Belanda membolehkan bangsa boemi poetra (sebutan untuk orang Indonesia oleh Belanda) memasuki pendidikan formal. Tentu saja pendidikan formal saat itu adalah milik penjajah Belanda.

Karena genre sastra terdiri dari tiga bentuk (yaitu puisi, prosa, dan drama), maka ada baiknya kita menganalisis perkembangan genre sastra ini dari tiga bentuk itu. Dengan demikian, dalam pembelajaran ini Anda akan menganalisis perkembangan puisi, prosa, dan drama dalam lingkup sastra Indonesia.

Perkembangan Puisi

Dilihat dari segi kewaktuan, puisi Indonesia dibedakan menjadi puisi lama dan puisi modern. Puisi lama Indonesia umumnya berbentuk pantun atau syair. Dan bersifat anonim karena tidak disebutkan siapa pengarangnya. Puisi lama menjadi milik masyarakat.

Puisi modern, atau puisi baru, berkembang sejak bangsa Indonesia mengenal pendidikan formal. Maka puisi modern Indonesia mulai muncul tahun 1920-an karena pada tahun itulah bangsa terdidik Indonesia mulai muncul. Sejak itu puisi baru Indonesia terus berkembang. Sejarah perpuisian Indonesia mencatat beberapa penyair berikut:

I Angkatan Balai Pustaka-Angkatan ‘66

Angkatan

Balai Pustaka

Pujangga Baru

‘45

‘66

1. Muhammad Yamin

2. Roestam Effendi

3. Sanusi Pane.

1. Amir Hamzah

2. J.E. Tatengkeng

3. Sutan Takdir Alisjahbana

1. Chairil Anwar

2. Sitor Situmorang

3. Asrul Sani

4. Harijadi S. Hartowardijo

1. Rendra

2. Ramadhan K.H.

3. Toto Sudarto bachtiar

4. Sapardi Djoko Damono

5. Subagio Sastrowardojo

6. Ajip Rosidi

7. Kirdjomulyo

8. Taufik Ismail

9. Goenawan Mohamad

10. Masur Samin

11. Hartijo Andangdjaja

12. Piek Ardijanto Suprijadi

13. Slamet Sukirnanto

14. Toeti Heraty

15. Abdul Hadi W.M.

16. Darmanto Jatman

II. Angkatan ’70-an sampai sekarang

’70-an

’90-an

‘2000-an

1. Sutardji Calzoum Bachri

2. Yudhistira Ardinugraha

3. Linus Suryadi A.G.

4. Leon Agusta

5. Hamid Jabar

6. Eka Budijanta

7. F. Rahardi

8. Emha Ainun Nadjib

9. Djawawi Imron

1. Sides Sudyarto D.S.

2. Rahim Qahhar

3. Arwan Tuti Arta

4. Gunoto saparie

5. Rusli Marzuki Saria

6. Husni Jamaluddin

7. Ibrahim Sattah

8. Agus Sarjono

9. Cecep Syamsul Hari

10. Soni Farid Maulana

11. Acep Zam-zam Nur

12. Joko Pinurbo

13. dll

1. Nenden Lilis Aisyah

2. Mohamad Wan Anwar

3. Jamal D. Rahman

4. dll.

Penyebutan nama-nama di atas tentu saja masih belum lengkap karena penyair-penyair Indonesia yang tersebar di berbagai daerah masih banyak. Boleh jadi jumlahnya sampai ratusan, bahkan ribuan. Yang tercatat di atas hanyalah penyair-penyair yang secara intens kerap muncul di media massa dengan karya-karyanya, baik karya berbentuk puisi itu sendiri maupun esai-esainya. Dan oleh pengamat sastra (kritikus) dicatat namanya sebagai penyair yang karyanya layak disebut puisi-puisi yang bermutu.

Kita kutip karya-karya mereka berikut ini. Tentu saja tidak semua karya mereka tercatat di sini karena akan menghabiskan berlembar-lembar kertas, atau bahkan berjilid-jilid buku. Yang dicatat berikut ini adalah nama yang paling terkenal dan emwakili zamannya.

Muse

Muse adalah grup musik rock alternatif asal Inggris. Band ini dibentuk di Devon pada tahun 1994. Anggota band ini terdiri dari tiga orang, yaitu Matthew Bellamy (vokalis, gitaris, pianis), Dominic Howard (drummer), dan Chris Wolstenholme (bassis). Muse memiliki genre musik yang memadukan rock, rock progresif, musik klasik, dan elektronika. Muse juga dikenal dengan konser live yang memukau, bercirikan permainan yang energik dan efek visual yang mengagumkan.[1] Muse telah merilis empat album rekaman, dimulai dengan Showbiz pada tahun 1999, diikuti Origin of Symmetry di tahun 2001, Absolution di tahun 2003, dan album terbarunya Black Holes & Revelations di tahun 2006. Sepanjang karirnya, Muse telah memenangkan berbagai penghargaan termasuk 5 MTV Europe Music Awards, 5 Q Awards, 4 NME Awards dan 2 Brit Awards.

Sejarah

[sunting] Pembentukan (1992-1997)

Pada tahun 1990-an awal, anggota-anggota Muse memiliki grup musik masing-masing di sekolah mereka. Pembentukan MUSE berawal ketika Matthew Bellamy yang berumur 14 tahun berhasil lulus audisi untuk masuk grup Dominic Howard. Ketika bassis mereka memutuskan untuk keluar, mereka meminta teman baik mereka, Chris Wolstenholme, untuk bergabung dan mempelajari gitar bass. Chris sempat menolak, tapi akhirnya memutuskan untuk bergabung. Band baru ini sempat banyak berganti nama, antara lain 'Gothic Plague', 'Carnage Mayhem', 'Fixed Penalty', dan 'Rocket Baby Dolls', sampai akhirnya menggunakan nama Muse yang dikenal sekarang. Urutan kronologis pergantian nama band ini tidak jelas, karena Muse memberikan informasi yang tidak konsisten pada wawancara-wawancara mereka.

Pada tahun 1994, masih dengan nama band 'Rocket Baby Dolls', mereka memenangkan kompetisi Battle of the Bands lokal.[2][3] Dan tak lama setelah ini, mereka mengganti nama menjadi Muse, berpindah dari Teignmouth dan mulai tampil di beberapa klub seperti Cavern di Exeter.[4]

[sunting] E.P. dan Showbiz (1998-2000)

Setelah beberapa tahun membangun komunitas penggemar, Muse memainkan konser-konser pertama mereka di London dan Manchester. Band ini lalu bertemu dengan Dennis Smith, pemilik perusahaan rekaman Sawmills, yang bermarkas di Cornwall, Inggris.

Pertemuan ini akhirnya dilanjutkan dengan rekaman resmi pertama Muse, yaitu E.P. self-titled (berjudulkan nama band) yang menggunakan label Sawmills, Dangerous.[2] Lalu E.P. ke-2 mereka, Muscle Museum, meraih peringkat ke-3 pada tangga lagu indie dan mendapat perhatian dari jurnalis musik Inggris yang berpengaruh, Steve Lamacq, serta majalah musik mingguan Inggris, NME. Dennis Mills lalu membantu membangun perusahaan musik Taste Media, yang dibuat khusus untuk Muse (Muse menggunakan label ini untuk 3 album pertama mereka). Ini merupakan hal yang sangat menguntungkan untuk Muse karena mereka dapat mempertahankan keunikan musik mereka pada awal karir mereka.

Walaupun E.P. ke-2 mereka cukup sukses, banyak perusahaan rekaman Inggris tetap enggan mendukung Muse, dan banyak orang di industri musik menganggap musik Muse terlalu mirip dengan Radiohead sebagaimana halnya band-band baru asal Inggris lain saat itu. Namun, perusahaan Amerika Serikat Maverick Records mempromosikan Muse untuk tampil beberapa kali di Amerika Serikat hingga akhirnya mengontrak mereka pada tanggal 24 Desember 1998.[5] Sepulangnya dari Amerika, Taste Media mendapatkan kontrak untuk Muse di perusahaan-perusahaan rekaman di Eropa dan Australia. John Leckie, yang menjadi produser album untuk Radiohead, Stone Roses, "Weird Al" Yankovic dan The Verve, dijadikan produser album pertama Muse, Showbiz.[2][3]

Peluncuran album ini diikuti dengan penampilan pendukung pada tur band Foo Fighters dan Red Hot Chili Peppers di Amerika Serikat. Pada tahun 1999 dan 2000, Muse bermain pada beberapa festival musik di Eropa dan Australia, dan mengumpulkan banyak penggemar baru di Eropa Barat.

[sunting] Origin of Symmetry dan Hullabaloo Soundtrack (2001-2002)

Album ke-2 mereka, Origin of Symmetry, dengan John Leckie sebagai produser, berisikan musik yang lebih berat dan gelap, dengan suara bass yang dalam dan terdistorsi. Muse bereksperimen dengan alat-alat musik yang tidak biasa digunakan, seperti organ gereja, Mellotron, dan peralatan drum tambahan. Muse lebih banyak mengandalkan suara tinggi Bellamy, dengan alunan arpeggio gitar dan permainan piano yang terdengar jelas, yang terinspirasi dari gerakan Romantisme khususnya musikus Rusia Sergei Rachmaninoff dan Tchaikovsky. Beberapa lagu seperti "Space Dementia" memiliki unsur klasik yang lebih kental oleh musik Rachmaninoff. Bellamy juga menyatakan adanya pengaruh dari gitaris ternama Jimi Hendrix dan Tom Morello (gitaris Rage Against The Machine dan Audioslave) dalam melodi gitar pada beberapa lagu terakhir dalam album ini.[6] Terdapat pula daur ulang dari lagu "Feeling Good", yang aslinya dibuat oleh Anthony Newley dan Leslie Bricusse dan dipopulerkan oleh Nina Simone.

Origin of Symmetry memperoleh penilaian yang beragam dari berbagai kritikus musik. Dean Carlson dari Allmusic menilai permainan Muse terlalu menyerupai Radiohead, dan menganggap lagu-lagu mereka terlalu berlebihan dan sulit diterima."[7] Sebaliknya, Roger Morton dari NME memberikan nilai 9/10 untuk album ini, mengomentari sisi yang gelap dan berani dari Muse, bahkan menilai bahwa Bellamy lebih 'gila' dari Thom Yorke, vokalis Radiohead.[8] Album ini berpotensi untuk membuat Muse semakin terkenal di Amerika Serikat, tapi Maverick tidak setuju dengan gaya vokal Bellamy yang dianggap tidak cocok untuk penyiaran radio dan meminta MUSE untuk mengubah beberapa lagu mereka sebelum dirilis di Amerika Serikat. Muse menolak permintaan ini dan meninggalkan perusahaan rekaman Maverick, yang mengakibatkan tidak dirilisnya album Origin of Symmetry ini di Amerika (album ini akhirnya dirilis di daerah tersebut pada 20 September 2005, setelah Muse menjalin kontrak dengan Warner).

Penampilan Muse selama promosi album Origin of Symmetry berhasil menarik banyak pengemar dan membangun reputasi Muse sebagai band dengan penampilan live yang luar biasa. Reputasi ini membawa Muse untuk merilis Hullabaloo Soundtrack, DVD yang berisi penampilan mereka di Le Zenith di Paris,Perancis pada tahun 2001. Lalu secara bersamaan, mereka juga merilis album ganda yang berisi B-side dan rekaman dari penampilan di Le Zenith. Album ganda single A-side juga dirilis, dengan dua lagu baru yaitu "In Your World" dan "Dead Star", yang berbeda dengan gaya opera lagu-lagu lain pada Origin of Symmetry.

Pada edisi Februari 2006 majalah Q Magazine, album Origin of Symmetry berhasil menempati peringkat ke-74 pada daftar 100 album terbaik sepanjang masa menurut penggemar.

[sunting] Personil band

[sunting] Personil tambahan

Berikut personil tambahan yang sering muncul pada beberapa penampilan konser Muse:

  • Morgan Nicholls – keyboard, vokal pendamping, bass, ukulele (2004, 2006 - sekarang)
  • Dan "the Trumpet Man" Newell – terompet (2006 - sekarang)
Newell memainkan terompet pada dua penampilan live; "Knights of Cydonia" dan "City of Delusion".

[sunting] Diskografi

Kover album Nama album Tanggal rilis
Showbiz 9 September 1999
Origin of Symmetry 18 Juni 2001
Hullabaloo Soundtrack (CD/DVD live) 1 Juli 2002
Absolution 29 September 2003
Black Holes & Revelations 3 Juli 2006
H.A.A.R.P (CD/DVD live) 14 Maret 2008

[sunting] Penghargaan

Tahun Penghargaan Kategori Wilayah Keterangan
2000 NME Awards Best New Artist United Kingdom
2001 Kerrang! Awards Best British Band United Kingdom
2002 Kerrang! Awards Best British Live Act United Kingdom
2004 Q Awards Innovation Award United Kingdom
Kerrang! Awards Best Album United Kingdom
Q Awards Best Live Act United Kingdom
MTV EMA Best Alternative Eropa
MTV EMA Best UK & Ireland Act Eropa
2005 BRIT Awards Best Live Act United Kingdom
NME Awards Best Live Act United Kingdom
mtvU Woodie Awards Best International Amerika Serikat
2006 Q Awards Best Live Act[9] United Kingdom
MTV EMA Best Alternative Eropa
Kerrang! Awards Best Live Act[10] United Kingdom
BT Digital Music Awards Best Rock Artist United Kingdom
UK Festival Awards Best Rock Act[11] United Kingdom Untuk Reading and Leeds Festivals 2006
UK Festival Awards Best Headline Act[11] United Kingdom Untuk Reading and Leeds Festivals 2006
Vodafone Live Music Awards Best Live Act[12] United Kingdom
2007 BRIT Awards Best Live Act[13] United Kingdom
NME Awards Best British Band[14] United Kingdom
BT Digital Music Awards Best Rock Artist[15] United Kingdom
Vodafone Live Music Awards Tour of the Year[16] United Kingdom
Q Awards Best Live Act[17] United Kingdom
MTV EMA Headliner[18] Eropa
MTV EMA Best UK & Ireland Act[18] Eropa
mtvU Woodie Awards Best Performing[19] Amerika Serikat
2008 Meteor Music Awards Best International Live Performance[20] Irlandia Untuk Oxegen 2007
NME Awards Best Live Band[21] United Kingdom
MTV Asia Awards Bring Da House Down[22] Asia Untuk Muse Asia Tour 2007